Senin, 28 April 2014

Filled Under:

Sepenggal Do'a

02.53

Sepenggal Do'a Hari Ini

"Ya Allah, tolonglah kami untuk Menentramkan, Kegelisahan & Kegundahan dihati dan fikiran kami.
Jika semua yg kami kehendaki harus kami miliki,
dari mana kami belajar KEIKHLASAN?
Jika semua yg kami impikan harus segera terwujud,
dari mana kami belajar KESABARAN?
Jika setiap do'a yg kami panjatkan ingin langsung dikabulkan,
dari mana kami dapat belajar BERIKTIAR?
Jika kehidupan kami ingin selalu bahagia,
bagaimana kami mengenal Allah SWT lebih dekat?

Namun... Kami harus tetap Yakin dan HAQQUL YAQIN bahwa kami semuanya suatu saat akan segera memetik hasil dari amal Ibadah, Dzikir, dan Ikhtiar kami utk bekal didunia dan akhirat."

Melihat do'a tersebut mungkin kita tersirat pertanyaan didalam hati.

Kenapa kita harus Ikhlas?
Ikhlas adalah menegaskan ucapan, perbuatan, diam, bergerak, yg dirahasiakan, yg ditampakan, hidup atau mati hanya untuk ridha Allah semata.

Adapun pengertian Ikhlas menurut Hasan Al-Banna, ialah:
Menunjukkan semua ucapan, amal dan jihadnya hanya kapada Allah semata, karena mencari ridha dan kebaikan pahala-Nya, tanpa mengharapkan keuntungan, popularitas, kehormatan, reputasi, kemajuan atau keterbelakangan. Dengan keikhlasan ini seseorang akan menjadi pengawal fikroh dan akidah, bukan pengawal kepentingan dan keberuntungan.

Ikhlas kunci amalan hati. Semua amalan shalih tidak akan sempurna tanpa dilandasi keikhlasan. Karena, diterima atau tidaknya suatu amal tergantung kepada keikhlasan hamba yang hanya diketahui Allah saja.

Semua perbuatan yang bersifat ibadah, tidak pantas dilakukan kecuali atas dasar mencari ke ridhaan Allah. Bahkan, amal yang bersifat adat kebiasaan seperti makan, minum ataupun berolah raga, juga harus didasari keikhlasan.

Mungkin ada yang bertanya, kita memang harus ikhlas dalam amal ibadah. Namun, kenapa harus Ikhlas dalam amal kebiasaan? Dalilnya adalah firman Allah dan hadits-hadits Nabi yang membicarakannya, seperti:

"Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepada ku..." (QS. Al-An'am:162-163).

"Ingatlah, hanya kepada Allahlah pengabdian yang ikhlas itu." (QS. Az-Zumar:3)

"Sesungguhnya semua amal itu akan diterima sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Dari Abu Hurairah ra ia berkata; Rasulullah saw telah bersabda, ’Sesungguhnya Allah tidak menilai penampilan atau bentukmu, tetapi Allah menilai hatimu" (HR. Muslim)

Ikhlas memang harus ada dalam ibadah. Tetapi, membatasi ikhlas hanya dalam ibadah adalah sebuah kesalahan.

Kenapa kiat harus Sabar?
Sabar secara harfiah berarti “bertahan” atau “menahan diri”. Sebuah sifat mulia yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang, dalam situasi apa pun. Bentuk nyata sabar yang diajarkan dalam (agama) Islam antara lain adalah kesadaran untuk ber-imsak (menahan diri).
Orang beriman, terutama, harus sabar menunggu keselamatan yang besar yang Allah janjikan. Inilah perintah di dalam Al-Qur`an,

“Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.” (QS. Al-Muddatstsir:7)

Sabar merupakan salah satu sifat penting untuk mencapai ridha Allah; itulah kebaikan yang harus diusahakan agar lebih dekat kepada Allah.

Pertanyaan kembali, kenapa harus Sabar?
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran:200)

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah:45)

Firman Allah SWT
Ayat lain dari surah yang sama menekankan bahwa kegembiraan diberikan kepada orang-orang yang bersabar dalam menghadapi rintangan atau kesusahan.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.” (QS. Al-Baqarah:155-156)

Sabar meliputi seluruh kehidupan orang beriman, yang patuh pada ketentuan, “Sabarlah untuk tuhanmu.” Akhirnya, Allah mengambil jiwa mereka dan memberi mereka penghargaan dengan surga-Nya. Malaikat yang berjaga di pintu-pintu menyebut orang yang benar dengan perkataan;

“(Sambil mengucapkan), ‘Salamun `alaikum bi ma shabartum.’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d:24)

Dari penjelasan diatas sepatutnya dan semestinya memberikan kita motivasi! Adakah kalian tahu bahawa Allah akan mengurniakan pahala yang tidak terhitung banyaknya kepada orang-orang yang tetap bersabar, seperti firman Allah:

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertaqwalah kepada Tuhanmu”. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”. (QS. Az-Zumar:10)

Subhana Allah!

Kenapa kita harus Ikhtiar?
Ikhtiar adalah usaha seseorang dan usaha yang benar adalah usaha yang sungguh-sungguh (jiddiyah). Usaha yang sungguh-sungguh ini ditandai dengan adanya pengorbanan (tadhiyyah).
Kita melihat kesungguhan kita dalam melakukan usaha, dan harus ada unsur pengorbanan dalam ikhtiar tersebut. Pengorbanan apa saja, baik waktu, tenaga, pikiran, harta, dan banyak lagi.

Mengapa kita harus berikhtiar?
1. Supaya niat kita tidak sia-sia.
2. Agar kita mendapat ‘kepuasan’ dalam beraktivitas dan tidak menyesal di kemudian hari karena tidak bersungguh-sungguh.
3. Segala perbuatan baik yang dilakukan seungguh-sungguh dengan niat yang lurus pasti akan dibalas oleh Allah SWT. Seperti yang ada dalam Al-Quran;

“Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.”  (QS. Al-Isra:19)

Gimana caranya?
Luruskan niat, lalu fokus pada kegiatan itu. Setelah bisa fokus, kerahkan kemampuan kita sebaik-baiknya. Terapkan prinsip “5 AS” nya Aa Gym, “Bekerja keras, Bekerja cerdas, Bekerja ikhlas, Bekerja mawas, Bekerja tuntas.”

“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain).” (QS. Al-Insyirah:7)

Insya Allah yang kita kerjakan akan mendapat balasan di akhirat, seperti firman-Nya:

“Dan di antara mereka ada yang berdoa, ”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.’ Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya.” (QS. Al-Baqarah:201-202)

“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”  (QS. Al-An’am:132)

Kenapa kita harus Mengenal Allah SWT?
Bagaimana kita bisa cinta kepada Allah kalau kita tidak mengenal-Nya. Bagaimana kita bisa khusyuk beribadah kalau kita tidak mengerti tujuan ibadah kita. Maka dari itu, mengenal Allah adalah hal yang sangat krusial dalam pencapaian nilai kesempurnaan ibadah kita.

Mengenal Allah bukan hanya bisa menuliskan kata Allah dalam tulisan arab saja. Atau mampu mengucapkannya sesuai tajwid. Tapi mengenal Allah yang benar adalah menimbulkan rasa malu, cinta dan kedekatan hati kepada Allah. Jika hal tersebut telah timbul di dalam hati kita, insyaAllah kita telah mampu mengenal Allah dengan cinta.
Kita sangat bangga jika bisa mengenal secara dekat orang-orang besar seperti menteri, pejabat atau presiden. Namun apakah kita juga bangga jika mampu mengenal Allah yang menciptakan seluruh manusia? Ada beberapa keutamaan mengenal Allah yang harus diketahui agar kita senantiasa berlomba-lomba dalam mengenal Allah.

Keutamaan-keutamaan berikut adalah nilai-nilai yang akan kita dapatkan jika kita mampu mengenal Allah secara benar:
1. Ketenangan Hati. Banyak sekali manusia sekarang ini yang tidak memiliki ketenangan hati di dalam kehidupannya. Jika punya harta yang banyak, hatinya tak pernah tenang. Ia tidak menyadari bahwa semua yang dimilikinya itu hanyalah titipan Allah. Ketidaktenangannya itu membuatnya seakan memiliki segalanya. Seperti dalam firman-Nya;

”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram,” (QS. Ar-ra'du:28)

Secara jelas Allah menjamin bahwa dengan mengingatnya Allah hati menjadi tenteram. Terlebih bagi orang yang beriman. Apakah yang kita ragukan lagi dari jaminan Allah?

2. Keberkahan Allah. Dalam melakukan sesuatu pastinya kita selalu mengharapkan berkah Allah azza wa jalla. Dengan adanya keberkahan Allah ini, kita akan selalu leluasa menjalan aktivitas yang ada di dunia ini.

”Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-a'rof:96)

Allah mengatakan akan melimpahkan keberkahan kepada kita yang beriman dan bertaqwa. Namun Allah mengatakan bahwa telah ada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah. Sesungguhnya siksa Allah amatlah pedih.

3. Hidup Mulia. Seperti tujuan seluruh umat manusia yang terlahirkan di dunia ini bahwa hidup di dalam kemuliaan sangat diimpi-impikan. Allah menjanjikan kehidupan mulia kepada kita yang mengerjakan amal-amal sholeh.

”Barang siapa yang mengerjakan amal saleh,baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-nahl:97)

Sangatlah lebih imbalan yang diberikan Allah kepada kita semua. Allah maha pemurah dan penyayang kepada hamba-hamba yang taat kepadaNya.

4. Kenikmatan Surga. Dari kecil kita selalu diiming-imingi keindahan surga. Jika kita malas melakukan sesuatu hal, Allah akan memberikan kenikmatan surga ini bagi orang-orang yang berbuat baik.

”Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus:25-26)

Kekekalan di dalam surga adalah hal yang sangat ingin kita raih dalam kehidupan ini. Namun Allah hanya memberikan kepada orang-orang yang berbuat baik.

5. Keridhoan Allah. Selain keberkahan yang selalu kita incar dalam setiap hal yang ktia lakukan, keridhoan Allah menjadi aspek penting yang juga sangat kita harapkan. Lagi-lagi Allah hanya akan memberikannya kepada orang-orang yang beramal sholeh.

”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga dan yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al-bayyinah:7-8)

Dengan adanya perasaan takut kita kepada Allah, maka kita pun akan semakin beriman kepada-Nya. Maka dengan ketakutan itu, kita akan mendapatkan balasan yang amat berlipat-lipat.

6. Rasa Merdeka. Tak ada manusia yang mau diperbudak. Baik dengan hawa nafsu bahkan dengan manusia sekalipun. Namun, kelemahan iman sesoranglah yang membuat perasaan merdeka tidak melekat di dalam hati kita.

”Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-an'am:82)

Allah menjamin kepada orang-orang yang tidak mencampurkan keimanannya dengan kesyirikan atas keamanan. Ini akan kita dapatkan bila kita benar-benar telah mengerti akan hakikat ma'rifatullah.

Saudaraku yg disayangi Allah, inti dari enam keutamaan di atas adalah keimanan kita kepada Allah azza wa jalla. Dalam mengenal Allah, kita dituntut menjadi seorang yang beriman dan beramal sholeh. Allah sangat menyayangi manusia yang senantiasa mengingat-Nya. Tak main-main, Allah menjanjikan Surga, Keberkahan, Keridhoan, Kemerdekaan, serta Kemuliaan di dalam hidup kita. Masih adakah diantara kita yang mendustai nikmat-nikmat Allah? Kenalilah Allah secara menyeluruh. InsyaAllah kita termasuk hamba-Nya yang beriman dan beramal sholeh.


InsyaAllah dengan Keyakian dan Haqqul Yaqin kita melakukan sesuatu dengan Keihlasan, Kesabaran, Berihktiar dan Mengenal Allah kita semuanya suatu saat akan segera memetik hasil dari amal Ibadah, Dzikir, dan Ikhtiar kita utk bekal didunia dan akhirat.

Semoga apa yg saya tulis dari beberapa referensi yg saya peroleh dapat membawa manfaat khusunya bagi sy pribadi dan saudaraku yg membaca tulisan ini, dan semoga Allah SWT selalu senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, dan menuntun kita menuju jalan yang diridhai-Nya. Amin ya robbal 'alamin.


Keep spirit, never give up, and keep smile... (Tetap semangat, pantang menyerah, dan tetap tersenyum...) ^__^

0 komentar:

Posting Komentar